💡Reversal Order

Reversal order adalah fitur yang didesain untuk mengamankan profit saham saat terjadi koreksi dan membeli saham saat terjadi rebound.

Reversal order terbagi atas 2 jenis action yaitu:

  1. Trailing Stop digunakan untuk melakukan perintah sell pada saat harga saham yang bergerak uptrend sudah mulai menunjukkan sinyal akan mengalami koreksi. Perintah order hanya dapat dilakukan pada saham yang terdapat pada portfolio.

  2. Bottom Rebound digunakan untuk melakukan perintah buy pada saat harga saham yang bergerak downtrend sudah mulai menunjukkan sinyal akan mengalami rebound. Perintah order dapat dilakukan untuk semua saham tanpa pengecualian, baik itu terdapat di portfolio atau tidak.

Untuk menggunakan fitur Reversal Order di BIONS Mobile dan BIONS Web, Anda dapat mengikuti langkah-langkah dibawah ini:

A. REVERSAL ORDER- TRAILING STOP

  1. Search kode saham yang Anda ingin order

  2. Klik tombol Auto, kemudian klik OK pada disclaimer automatic order jika Anda menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku

  3. Setting condition. Condition diatur untuk menjalankan Action yang terdapat di langkah berikutnya

BIONS - Trailing Stop

FieldKeterangan

Auto Order Type

Pilih "Booking by Trailing Stop"

Trigger Price

Harga acuan yang menjadi trigger algoritma untuk aktif. Nilai Trigger Price harus lebih besar sama dengan Last Price untuk dapat menggunakan Trailing Stop

Parameter

Percentage : Batas toleransi algoritma ketika perubahan persentasi yang ditetapkan sudah terpenuhi Tick : Batas toleransi algoritma ketika perubahan tick/fraksi harga yang ditetapkan sudah terpenuhi

Parameter Value

Nilai ambang batas kriteria algoritma untuk melakukan eksekusi order

  1. Setting Action

FieldKeterangan

Price Type

Harga yang digunakan pada order sell yang akan dijalankan saat algoritma Trailing Stop sudah memenuhi kondisi yang ditetapkan

Order Lot

Jumlah lot order yang akan dijual saat algoritma Trailing Stop sudah memenuhi kondisi yang ditetapkan

Valid from - to

Periode masa aktif trailing Stop

Send as Order

Perintah untuk eksekusi otomatis jika trigger condition terpenuhi

Send as Alert

Perintah notifikasi otomatis jika trigger condition terpenuhi

5. Cek status order pada menu automatic order list. Berikut daftar status order yang akan Anda temui:

StatusKeterangan

Executed

Order yang telah memenuhi kriteria/kondisi yang diinginkan oleh nasabah dan sudah diproses oleh sistem baik itu sebagai Alert ataupun Order

Queuing

Order yang masih berada dalam masa tunggu eksekusi dan telah tersimpan pada server

Request

Order yang masih menunggu antrian untuk masuk ke server

Cancelled

Order yang telah berstatus queueing akan tetapi dibatalkan oleh nasabah

Cancelled Request

Order yang telah berstatus request akan tetapi dibatalkan oleh nasabah

Failed

Order gagal dikirimkan ke server

Rejected

Kondisi order ditolak bisa terjadi saat jam perdagangan sudah tutup, orderan melebihi limit dan lain-lain

B. REVERSAL ORDER- BOTTOM REBOUND

  1. Search kode saham yang Anda ingin order

  2. Klik tombol Auto, kemudian klik OK pada disclaimer automatic order jika Anda menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku

  3. Setting condition. Condition diatur untuk menjalankan Action yang terdapat di langkah berikutnya

BIONS - Bottom Rebound

FieldKeterangan

Auto Order Type

Pilih "Booking by Bottom Rebound"

Trigger Price

Harga acuan yang menjadi trigger algoritma untuk aktif. Nilai Trigger Price harus lebih kecil sama dengan Last Price untuk dapat menggunakan Bottom Rebound

Parameter

Percentage : Batas toleransi algoritma ketika perubahan persentasi yang ditetapkan sudah terpenuhi Tick : Batas toleransi algoritma ketika perubahan tick/fraksi harga yang ditetapkan sudah terpenuhi

Parameter Value

Nilai ambang batas kriteria algoritma untuk melakukan eksekusi order

4. Setting Action

FieldKeterangan

Price Type

Harga yang digunakan pada order buy yang akan dijalankan saat algoritma Bottom Rebound sudah memenuhi kondisi yang ditetapkan

Order Lot

Jumlah lot order yang akan dibeli saat algoritma Bottom Rebound sudah memenuhi kondisi yang ditetapkan

Valid from - to

Periode masa aktif Bottom Rebound

Send as Order

Perintah untuk eksekusi otomatis jika trigger condition terpenuhi

Send as Alert

Perintah notifikasi otomatis jika trigger condition terpenuhi

5. Cek status order pada menu automatic order list. Berikut daftar status order yang akan Anda temui:

StatusKeterangan

Executed

Order yang telah memenuhi kriteria/kondisi yang diinginkan oleh nasabah dan sudah diproses oleh sistem baik itu sebagai Alert ataupun Order

Queuing

Order yang masih berada dalam masa tunggu eksekusi dan telah tersimpan pada server

Request

Order yang masih menunggu antrian untuk masuk ke server

Cancelled

Order yang telah berstatus queueing akan tetapi dibatalkan oleh nasabah

Cancelled Request

Order yang telah berstatus request akan tetapi dibatalkan oleh nasabah

Failed

Order gagal dikirimkan ke server

Rejected

Kondisi order ditolak bisa terjadi saat jam perdagangan sudah tutup, orderan melebihi limit dan lain-lain

Untuk dapat lebih memahami tentang cara kerja fitur Reversal Order, dijelaskan dalam definisi sebagai berikut:

  1. Trailing Stop

  • Parameter : Percentage

Berdasarkan alur diatas, terlihat beberapa input parameter algoritma Trailing Stop yaitu:

  • Trigger Price = 1000. Algoritma Trailing Stop di set aktif saat Last Price = 1000

  • Reversal Parameter = 3%, (dalam hal ini contoh menggunakan kriteria persentase)

Maka berdasarkan variabel input diatas, dapat ditentukan nilai Stopping Price. Stopping price pada Trailing Stop adalah batas harga algoritma untuk melakukan order sell.

Jika Last price ≤ Stopping price, maka dilakukan eksekusi order sell dengan kondisi sebagai berikut:

If Reversal Parameter = Tick Saham, then Stopping Price = Last Price - Tick Saham If Reversal Parameter = Percentage, then Stopping Price = Last Price - (Reversal Parameter % * Last Price)

Ketika algoritma sudah aktif dan saham mengalami kenaikan harga, maka Stopping price di set ulang kembali mengikuti kenaikan Last price. Akan tetapi ini tidak berlaku ketika Last price turun dimana Stopping Price bernilai tetap.

Secara berurutan, alur algoritma diatas dijelaskan sebagai berikut:

  1. Algoritma di trigger aktif pada Last Price = 1000. Terlihat bahwa Last Price naik dari 1000 ke 1200, dengan Reversal Parameter 3% maka: Stopping price = 1200 - (3% * 1200) = 1164

  2. Kemudian, Last Price turun dari 1200 ke 1180. Saat terjadi penurunan, Stopping price bernilai tetap di 1164. Akan tetapi belum dilakukan eksekusi order sell karena 1180 ≰ 1164

  3. Di alur selanjutnya, Last Price naik dari 1180 ke 1500 sehingga Stopping price perlu di-set kembali dimana: Stopping price = 1500 - (3% * 1500) = 1455

  4. Kemudian, Last Price turun dari 1500 ke 1400. Karena terjadi penurunan maka Stopping price bernilai tetap yaitu 1455. Dilakukan eksekusi order sell karena kondisi Last Price ≤ Stopping price terpenuhi (1400 ≤ 1455 )

  • Parameter : Tick

Berdasarkan alur diatas, terlihat beberapa input parameter algoritma Trailing Stop yaitu:

  • Trigger Price = 250. Algoritma Trailing Stop di set aktif saat Last Price = 250

  • Reversal Parameter = 3 Tick, (dalam hal ini contoh menggunakan kriteria tick)

  • Stopping Price = 250 - 3 Tick = 250 - 3*2 = 244

Secara berurutan, alur algoritma diatas dijelaskan sebagai berikut:

  1. Algoritma di trigger aktif pada Last Price = 250. Terlihat bahwa Last Price naik dari 250 ke 270, dengan Reversal Parameter 3 Tick maka: Stopping price = 270 - 3 Tick = 264

  2. Kemudian, Last Price turun dari 270 ke 266. Saat terjadi penurunan, Stopping price bernilai tetap di 264. Akan tetapi belum dilakukan eksekusi order sell karena 266 ≰264

  3. Di alur selanjutnya, Last Price naik dari 266 ke 300 sehingga Stopping price perlu di-set kembali dimana: Stopping price = 300 - 3 Tick = 294

  4. Kemudian, Last Price turun dari 300 ke 288. Karena terjadi penurunan maka Stopping price bernilai tetap yaitu 294. Dilakukan eksekusi order sell karena kondisi Last Price ≤ Stopping price terpenuhi (288 ≤ 294 )

2. Bottom Rebound

  • Parameter: Percentage

Berdasarkan alur diatas, terlihat beberapa input parameter algoritma Bottom Rebound yaitu:

  • Trigger Price = 1300. Algoritma Bottom Rebound di set aktif saat Last Price = 1300

  • Reversal Parameter = 5%, (dalam hal ini contoh menggunakan kriteria persentase)

Maka berdasarkan variabel input diatas, dapat ditentukan nilai Stopping Price. Stopping price pada Bottom Rebound adalah batas harga algoritma untuk melakukan order buy.

Jika Last price ≥ Stopping price, maka dilakukan eksekusi order buy dengan kondisi sebagai berikut:

If Reversal Parameter = Tick Saham, then Stopping Price = Last Price + Tick Saham If Reversal Parameter = Percentage, then Stopping Price = Last Price + (Reversal Parameter % * Last Price)

Ketika algoritma sudah aktif dan saham mengalami penurunan harga, maka Stopping price di set ulang kembali mengikuti penurunan Last price. Akan tetapi ini tidak berlaku ketika Last price naik dimana Stopping Price bernilai tetap.

Secara berurutan, alur algoritma diatas dijelaskan sebagai berikut:

  1. Algoritma di trigger aktif pada Last Price = 1300. Terlihat bahwa Last Price turun dari 1300 ke 1200, dengan reversal parameter 5% maka: Stopping price = 1200 + (5% * 1200) = 1260

  2. Kemudian, Last Price naik dari 1200 ke 1230. Karena terjadi kenaikan maka Stopping price bernilai tetap yaitu 1260. Akan tetapi belum dilakukan eksekusi order buy karena 1230 ≱ 1260

  3. Di alur selanjutnya,Last Price turun dari 1230 ke 1000 sehingga Stopping price perlu di-set kembali dimana: Stopping price = 1000 + (5% * 1000) = 1050

  4. Kemudian, Last Price naik dari 1000 ke 1100. Karena terjadi kenaikan maka Stopping price bernilai tetap yaitu 1050. Dilakukan eksekusi order buy karena kondisi Last price ≥ Stopping price terpenuhi (1100 ≥ 1050 )

  • Parameter = Tick

Berdasarkan alur diatas, terlihat beberapa input parameter algoritma Bottom Rebound yaitu:

  • Trigger Price = 640. Algoritma Bottom Rebound di set aktif saat Last Price = 640

  • Reversal Parameter = 4 Tick, (dalam hal ini contoh menggunakan kriteria tick)

  • Stopping Price = 640 + 4 Tick = 640 + 20 = 660

Secara berurutan, alur algoritma diatas dijelaskan sebagai berikut:

  1. Algoritma di trigger aktif pada Last Price = 640. Terlihat bahwa Last Price turun dari 640 ke 620, dengan reversal parameter 4 Tick maka: Stopping price = 620 + 4 Tick = 640

  2. Kemudian, Last Price naik dari 620 ke 630. Karena terjadi kenaikan maka Stopping price bernilai tetap yaitu 640. Akan tetapi belum dilakukan eksekusi order buy karena 630 ≱ 640

  3. Di alur selanjutnya,Last Price turun dari 630 ke 600 sehingga Stopping price perlu di-set kembali dimana: Stopping price = 600 + 4 Tick = 620

  4. Kemudian, Last Price naik dari 600 ke 635. Karena terjadi kenaikan maka Stopping price bernilai tetap yaitu 620. Dilakukan eksekusi order buy karena kondisi Last price ≥ Stopping price terpenuhi (635 ≥ 620 )

Last updated